This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 29 Agustus 2016

DAHANA MELAR SAKACALA

.........Seloka Dahana Melar Sakacala

Run nulis panerat sasandiwarsa
(Memulai menulis sejarah rahasia masa)

"Dahana Melar Sakacala".
(Api yang tidak tau dari mana asalnya kian membesar dari kaki gunung/ sengkalan 327= 723H)
Ket: 723 H = 723 + 622 = 1345 M atau 1324 M

Mangsa kang kapungkur matra weptu.
(Masa yang telah berlalu sekian lama)

Kalaheng Sanghyang Semar sugigawe gawe pasujudan.
(Saat Sanghyang Semar sedang memiliki hajat membuat tempat solat)

Naga Janmatra wedal saka sagara mawah tetenget.
(Naga Janmatra keluar dari lautan luas membawah pasir hitam laut)

Wahudadi dadya giri panilas.
(Telaga yang berair sangat jernih menjadi bukit panilas)

Wit jati purba seseraheng Sang Batara.
(Pohon jati purba/sangat besar pemberian Sang batara)

Wangun pasujud amben ambah.
(Membuat tempat sholat berbentuk  tempat duduk yang luas)

Hucihuci rereyongan wehwehan kusara paliringsagara.
(Setan setan kecil/Uci-uci semua beramairamai memberikan rumput ilalang laut)

Katulis wanci jemenge jening kalamaya sirbidhirahsa.
(Tertulis pada saat itu dalam tahun Sirbudhirahsa: 015 = 510 H)
Ke t: 510 H = 510 + 622 = 1132 M atau 1111 M sbagai berdirinya masjid Tlatah Sarah Bahu
.............

............. Seloka Wodhohingasup


Hing mangsa tumurun Syekh Asupi.

Katah badal manggoneng tlatah sarah bahu ginahu sarahing ngurip.

Pasujudan tan tepung ing sope.

Sumurup sengengeng
Ngasup ngewodho Balepanjang mrih pangriyome waringin.

Giri panilas jembar kalangane sirbudhirahsa.

Kamis, 11 Agustus 2016

MAYU HAYINING TLATAH SARAH BAHU (Tradisi Gamel Sarabau)

                    "KUMUDA MARTYA MARWA"

Ing Kalaning  Srawana hing Bhadrawada tibahing Kartikamangsa Mayu hayuning tlatah hing Sarahbahu ¤
Wit Sanggo Sanur Kedaton tegese pecil-pecil kang wus rampung mulang ngaji Qur'an tutug telungdasa juz denpahèsi ing Sirbhudirahsa ¤
Denalungguh pangkonèng rama rikala jumenenging Balepanjang ¤ 
Sawerane bubur brit petak ¤
Mantraning hiku kekidungè Pamangkuh Dyin pangèling tetep hajeg nggonè mulang ngaji Alqurngan ¤
Bheksa ketan sawincuk ¤
Ngalangen Brahiyè branti Rèntèng tutug sawengi ¤
Bambang wètan bheksa kupat lepet hing Dhuku¤
Mayu walèning Balepanjang Matranan anegesi piwulang kang kesawang ¤ 
Wayang purwa Suryadiwasanta¤
Ong Umbulè Panunggul Bawana waptu surupè ¤ 
Pèrkawis kang pangajeng tepung warsa hipun ¤

Murdho: Jumuwah hananè dina hing Syè Ngasupi ¤ Patèka lawangè ¤ Kikidungnganè kulhuwawohu kakad¤ lan Bismillah tan pungkasan ¤ Tamat ¤ "

Mayu Hayuning Tlatah Sarabahu

Setiap antara Bulan Oktober - November masyarakat Desa Gamel Sarabau memiliki sebuah tradisi tahunan yang masih terus dijaga dan dilestariakan oleh masyarakatnya. Tradisi tersebut yaitu "Ngremeni" simbol keislamanan peninggalan leluhur Gamel-Sarabau. Simbol itu berbentuk Joglo yang diberi nama Bale Panjang.

Bale Panjang merupakan simbol agemaning manusia hidup sampai meninggal.  Berasal dari Bale yang berarti tempat tidur yang mengartikan kematian, sedang Panjang berarti piring tempat makan yang mengartikan hidup. Bagian-bagian serta Simbolis Bale Panjang:
- Kaki Bale Panjang berjumlah 6 yang mengartikan Rukun Iman. Hidup itu harus berlandaskan keimanan
- Saka berjumlah 5 (1 sepadang disatukan dan diselimuyi kain) mengartikan Rukun Islam. Hidup itu bertopang kepada rukun Islam. 
- Saka Gantet diikat/diselimutin kain mengartikan Syahadatain yang diikat kuat dalam hati dan laku lampah diri manusia.
- Papan berjumlah 17 batang yang menyimbolkan 17 rokaat atau sholat 5 waktu sehari semalam.
- Saka Asta berjumlah 4 yang merupakan simbol dari 4 Mazhab yang dipegang masyarakat Gamel Sarabau tidak fanatik salah satu mazhab (Ningal ing kabehe lan angguguh manut ukum mring Quran)
- Kayu Anggar berjumlah 9 yaitu simbol 9 wali

Bale Panjang setiap tahun diganti atap yang dari "Welit"  yang disebut Memayu Bale Panjang yang mememiliki pituah jika Anak Putu Esun sira samiya pada guyub mring tumindak eling/Muhasabah kangge sesae urip tur sumerehe. Adapun kegiatan ini sebagai seberikut:

     Setelah sholat jumat dibalai panjang di tabuh renteng/Brai sambil nunggu Gosaton datang. 
A. Sanggo Sanur Kedaton
     Kegiatan memberi penghargaan kepada putra putri Gamel Sarabau yang telah mengkatamkan Al Quran.
Kegiatan ini diawali penjemputan  & mengarak anak Gosaton ke Masjid Sirbudhirahsa. Di masjid Gosaton didandani lalu diarak kembali menuju Bale Panjang. Dan duduk di Bale Panjang dipangkuan Ayahnya.
- Saweran Bubur Abang Putih
Simbol pemberian sajian spesial dan hadiah kepada Gosaton tapi sebelumnya anak tersebut  membacakan beberapa surat yang ada di juz 30 yang dibagi sebanyak Gosaton.

- Mantranan
Dibacakan kidung yang berisi petuah agar anak terus mengaji dan mengkaji AlQuran oleh sesepuh tlatah.

- Sidqo Kemliketan
Membagikan nasi ketan kepada seluruh yang hadir.

Setelah magrib dilanjutkan tabuh renteng dan brai sampai tengah malam

- Kupatan
Hari sabtu pukul 0.530 masyarakat Gamel Sarabau dan keturunannya walau sudah tidak berdiam di desa Gamel Sarabau sidqoh ketupat ke Duku Majo, Duku  Patih, Buyut Waeingin.

- Memayu Bale Panjang
Pada pukul 06.00 masyarakat Gamel Sarabau bergoyong royong mengganti welit atap Bale Panjang.

- Matratan
Selesai Mayu Bale Panjang diteruskan sejenak akan dijelaskan makna-makna simbol atau peninggalan Orang Tua terdahulu (Buyut Gamel Satabau)
- Pagelaran Wayang Kulit sehari semalam suntuk.

- Umbul Panunggul Buwana

Yaitu kegiatan urun rembug poro Agengan, Ulama, Umaroh dan tokoh masyarakat di bale panjang untuk menyusun dan merumuskan kegiatan apa saja uang akan dilaksanakan seyahun kedepan.